TOP DEWAPETIR33 DAFTAR SECRETS

Top DEWAPETIR33 DAFTAR Secrets

Top DEWAPETIR33 DAFTAR Secrets

Blog Article

Sihir merupakan bagian integral dari praktik medis di Mesir kuno, oleh karenanya Heka menjadi dewa yang penting bagi para dokter. Konon, Heka membunuh dua ekor ular dan melilitkan ular-ular itu pada sebatang tongkat sebagai simbol kekuatannya; penggambaran ini (yang sebenarnya dipinjam dari bangsa Sumeria) diwariskan kepada bangsa Yunani yang menghubungkannya dengan dewa mereka, Hermes, dan menamakannya caduceus. Di zaman contemporary, caduceus seringkali keliru dikenali sebagai Tongkat Asclepius dalam ikonografi yang berhubungan profesi kedokteran.

Di sana, isi perut manusia dicampur dengan isi perut hewan. Diceritakan bahwa siapa saja yang memakan daging manusia itu kan berubah menjadi serigala dan hanya bisa menjadi manusia lagi jika tidak memakan daging manusia sampai sembilan tahun berikutnya. Ada pesta olahraga yang diasosiasikan dengan Lykaia, yang menghilang pada abad keempat seiring gelombang urbanisasi pertama Arkadia, Megalopolis. Di sana ada kuil besar yang didedikasikan untuk Zeus Lykaios.

Mehet-Weret – Dewi langit purba dan merupakan salah satu dewi paling tua di Mesir. Dia adalah dewi sapi kahyangan yang muncul dari perairan purba yang berisi kekacauan untuk melahirkan dewa matahari Ra pada awal waktu.

Renenutet (Renenet atau Emutet) – Dewi yang sangat penting yang digambarkan sebagai ular kobra atau ular kobra yang tegak yang berkepala wanita. Namanya berarti ‘Ular yang Memelihara’ dan dia adalah dewi yang merawat dan membesarkan anak-anak. Pada waktunya dia dikaitkan erat dengan Meskhenet, dewi persalinan dan takdir, dan bahkan melampauinya dalam hal menentukan panjang umur seseorang dan kejadian-kejadian penting apa saja yang akan mereka alami. Bersama dengan Meskhenet, dia juga diasosiasikan dengan Neith dan terkadang digambarkan sebagai ibu Osiris, dengan Isis sebagai istri Osiris dan ibu Horus, sebagai istri atau pasangan Atum.

Sekhmet – Salah sat dewi paling penting di Mesir kuno. Sekhmet adalah dewi singa yang biasanya digambarkan sebagai seorang wanita berkepala singa. Namanya berarti ‘Kuat’ dan biasanya diinterpretasikan sebagai ‘Wanita yang Kuat’. Dia adalah dewi penghancuran dan kesembuhan, dewi angin gurun dan angin sejuk. Dia adalah putri Ra yang muncul dalam salah satu cerita paling penting mengenai Mata Ra/Dewi Jauh. Ketika Ra sudah lelah dengan dosa-dosa umat manusia, dia mengirimkan Sekhmet untuk menghancurkannya. Sekhmet memporak-porandakan dunia sampai dewa-dewa lainnya memohon pada Ra untuk menghentikan Sekhmet sebelum seluruh manusia benar-benar musnah. Ra memiliki sebuah gentong berisi bir yang diwarnai merah untuk menarik perhatian Sekhmet yang sedang haus darah dan meninggalkan gentong itu di Dendera.

Sobek – Dewa pelindung penting yang berwujud seekor buaya atau pria berkepala buaya. Sobek adalah dewa air tapi juga diasosiasikan dengan obat-obatan dan terutama operasi. Namanya berarti ‘Buaya’ dan dia adalah penguasa rawa-rawa dan lahan basah dan wilayah-wilayah berair lain di Mesir. Dalam Teks PIramida dia disebut sebagai putra Neith dan dipuja secara luas sejak Kerajaan Lama (sekitar 2613-2181 SM). Sebagai dewa dari lahan-lahan basah dia diasosiasikan dengan kesuburan dan reproduksi dan sebagai dewa buaya dia juga diasosiasikan dengan kematian tiba-tiba. Disebutkan bahwa dia memisahkan para istri dari suami-suami mereka sesuka hati.

Anak laki-laki itu akan mati karena bisa kalajengking namun Isis menyelamatkannya dan memaafkan wanita itu. Setelahnya, Serket mengikuti tindakan Isis yang pemaaf dan melindungi anak-anak lain dari kalajengking. Pendetanya sebagian besar adalah tabib yang memanggil namanya saat sedang menyembuhkan. Di dunia akhirat dia membimbing jiwa-jiwa orang mati ke surga dan menjaga bagian perjalanan yang berbahaya. Bersama-sama dengan Isis, Neith dan Nephthys, dia mengawai Empat Putra Horus yang menjaga isi tubuh mereka yang sudah mati di kuburan.

Min diperlihatkan sebagai suami Isis dan ayah Horus pada inskripsi-inskripsi awal sehingga dia diasosiasikan dengan Osiris. Min digambarkan sebagai seorang pria dengan penis yang ereksi di satu tangan dan cambuk kekuasaan di tangan satunya.

Kemudian saat dia sudah cukup umur, dia bertarung dengan pamannya untuk kerajaannya dan menang – mengembalikan tatanan pada negeri. Raja-raja Mesir, dengan beberapa pengecualian, semuanya mengaitkan diri mereka dengan Horus saat masih hidup dan dengan Osiris saat sudah meninggal. Raja Mesir dianggap sebagai inkarnasi hidup Horus dan melaluinya sang dewa memberikan semua hal baik kepada bangsanya. Biasanya Horus digambarkan sebagai pria dengan kepala elang tapi diwakili oleh banyak gambaran berbeda. Simbolnya adalah Mata Horus dan burung elang.

Dia adalah adik dan suami Hera. Dalam seni dia digambarkan sebagai pria dewasa berjenggot dan berbadan kuat. Simbolnya adalah petir, tongkat kerjaan dan burung elang.

Mereka menggambari perisai-perisai mereka dengan gambar Bastet dan menempatkan hewan-hewan di barisan terdepan karena tahu bangsa Mesir akan lebih memilih menyerah daripada menyinggung dewi mereka. Bastet digambarkan sebagai seekor kucing atau seorang wanita dengan kepala kucing dan pusat pemujaan utamanya berada di Bubastis.

Cerita ini adalah contoh Dewi Jauh yang mana Mata Ra pergi dari sang dewa matahari dan kemudian dikembalikan (atau kembali dengan sendirinya) sambil membawa transformasi. Onuris dianggap sebagai putra Ra dan diasosiasikan dengan Dewa Shu. Gambarnya (sebagai Anhur) muncul dalam panji-panji tentara Mesir saat dia memimpin tentara Mesir dalam perang, melindungi para tentara dalam peretempuran dan mengantarkan mereka pulang dengan selamat. Onuris adalah dewa pelindung tentara Mesir dan para pemburu.

Wilkinson mencatat inskripsi yang merujuk pada "menyeberangi lapangan hijau" dengan berjalan kaki yang menunjukkan penyeberangan darat melalui wilayah Delta, bukan melalui laut. Ia disembah sejak Kerajaan Lama (sekitar 2613-2181 SM) dan terus DEWAPETIR33 DAFTAR menjadi referensi sepanjang sejarah Mesir, terutama melalui jimat pelindung dan prasasti makam.

Jiwa-jiwa dari Pe digambarkan sebagai pria-pria berkepala elang dan jiwa-jiwa dari Nekhen digambarkan berkepala jakal. Keduanya bisa dilihat pada inskripsi-inskripsi di kuburan-kuburan para raja untuk menghormati kedatangan raja yang sudah meninggal di dunia akhirat.

Report this page